Peringatan Napak Tilas Palagan Jomerto 2023, Generasi Mudah Agar Mengerti Pernah Terjadi Pertempuran Melawan Belanda

Kategori Berita

.

Peringatan Napak Tilas Palagan Jomerto 2023, Generasi Mudah Agar Mengerti Pernah Terjadi Pertempuran Melawan Belanda

Views
Senin, 20 November 2023
Jember, Pyramidajatim.com-Monumen Palagan Jomerto Patrang Jember adalah tempat sejarah perjuangan rakyat Indonesia melawan Belanda, untuk mempertahankan bumi Pertiwi. Untuk itu setiap tahun selalu diperingati agar generasi mudah mengetahui bahwa Monumen itu tempat sejarah dan banyak gugur dimedan perang.  

Hal tersebut disampaikan Ketua GM- FKPPI 1324 Jember, Bambang Sugihono S, PD Minggu 19/11/2023.
" Acara peringatan Napak Tilas Palagan Jomerto 2023, kerja bareng FKPPI Jember, BK PPP dan Jember bersatu." Ungkap Bambang Sugihono usai acara saat dijumpai media dilokasi. 

Masih kata Bambang, kita mengadakan Tapak Tilas ini untuk menumbuhkan rasa Nasionalisme, Patriotisme dan kepahlawanan kepada generasi mudah. Dimana pada jaman Belanda terjadi pertempuran antara Brigade Mobil dan masyarakat Jomerto banyak yang gugur dalam pertempuran saat itu.

" Dimonumen Palagan itu, telah gugur 13 anggota Brigade Mobil dan 20 warga masyarakat." Imbuhnya.

Brigade mobil saat itu bermarkas di Besuki, setelah kembali dari Madiun dan Ponorogo. Kembali kekantong pertahanan di Besuki. Terjadilah pertempuran di Palagan Jomerto Patrang Jember ini.

" Ditempat ini 13 Brimob  dan 20 warga sipil gugur menjadi Pahlawan, dan monumen Palagan ini menjadi saksi." Urainya.

Rangkaian Napak Tilas mulai Sabtu 18/11 dengan pemutaran Film Singa Lodaya di Jomerto. Yang menceritakan kisah perjalanan Brimob Besuki  melakukan pertempuran yang sengit melawan Belanda. Film yang diproduksi 1978. Usai pemutaran Film tepat jam 24.00 peserta Napak Tilas resmi dilepas Muspika Sukorambi. 

" Peserta Napak Tilas 100 orang jam 24.00 dilepas Subuh sampai finis. Kalau menurut informasi 12 Km, tapi menurut peserta karena route naik turun dan melingkar. Sehingga jaraknya mencapai 15-27 Km." Terangnya. 

Target kami 300 peserta, tapi hanya 100 orang saja, kami kerja keras dan telah maksimal. Peserta dari unsur pemuda, Pramuka, BKPPP, FKPPI, Organisasi, SMA, Mahasiswa dan sebagainya. Dari peserta diharapkan bisa bercerita kepada teman, dan saudara agar bisa lebih banyak lagi yang tahu.

" Napak Tilas ini memang kurang familiyar, banyak pemuda yang kurang faham dengan kejadian sejarah ini. " Tandanya. 

Kedepan diharapkan pesertanya semakin banyak dan bisa lebih meriah sekali. Kami mengakui kurang familiyar acara Napak Tilas itu, ada Siswa tidak mengerti monumen Palagan Jomerto itu apa?.

"Itu PR kita bersama agar generasi penerus bisa mengerti dengan kejadian sejarah bangsa ini." Tuturnya. 
Sementara itu, salah satu peserta dari Sat Brimob Bondowoso mengatakan, Napak Tilas ini adalah untuk mengingat kembali, bahwa pernah terjadi pertempuran melawan penjajah.  Bahkan Brimob bersama warga mengorbankan jiwaraga dan harta.

" Pesan kami pada generasi mudah agar mengisi kemerdekaan dengan mengingat bahwa sesepuh Brimob pernah berjuang ditempat ini. ( Arm/Rul)